PENG. ANIMASI & DESAIN GRAFIS #
TUGAS KELOMPOK
4
PENG. ANIMASI & DESAIN GRAFIS
WEBSITE PROVINSI DKI JAKARTA
DISUSUN OLEH :
- ADHI SATRIA PAMUNGKAS 10115114
- ADITYA BUANA SAPUTRA 10115175
- ALVIN YULIALDI 10115589
- DWI PRASETIYO 12115049
- EDWIN TRI HUDAYA 12115116
KELAS : 3KA16
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah
dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu,
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
DAFTAR ISI
2.7 Struktur Navigasi
2.8 Tampilan Website
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Betawi adalah keturunan kaum
berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke
Batavia. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain
yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa,
Bali, Bugis, Makassar dan Ambon, serta suku-suku pendatang, seperti Arab,
India, Tionghoa dan Eropa.
Suku Betawi berasal dari
hasil kawin antar etnis dan bangsa di masa lalu secara biologis. Kata Betawi
digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni di Jakarta dan Bahasa
Melayu. Kata Betawi sebenarnya dari kata “Batavia”, yaitu nama kuno Jakarta
yang pernah diberikan oleh Belanda. Jadi, sangatlah menarik bila diteliti
secara struktur, proses dan pertumbuhan sosial suku Betawi mulai dari sejarah,
bahasa, kepercayaan, profesi prilaku, wilayah, seni dan budaya
1.2 Rumusan Masalah
Setelah melihat latar belakang diatas kita menyimpulkan rumusan masalah sebegai
berikut:
1.
Bagaimana
sejarah asal usul suku Betawi?
2.
Apakah
rumah adat Betawi?
3.
Apa
saja seni dan kebudayaan Suku Betawi
4.
Event
Apa yang ada di suku Betawi
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penyusun merumuskan tujuan
pembahasan sebagai berikut :
1.
Mengetahui
Sejarah suku Betawi.
2.
Melihat
tampilan website suku Betawi yang telah dibuat.
3.
Mengetahui
kebudayaan suku Betawi.
2.
PEMBAHASAN
2.1 Kebudayaan Provinsi Dki Jakarta
Betawi dianggap sebagai suku dengan tingkat akulturasi budaya yang
sangat tinggi di Indonesia. Menilik pada sejarah, suku yang berasal dari
wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya ini memang telah mendapatkan banyak pengaruh
dari berbagai budaya orang-orang luar daerah. Pedagang China, Arab, dan Belanda
serta orang-orang suku lainnya di Indonesia telah memberikan banyak sumbangsih
bagi perkembangan adat istiadat di suku ini sejak masa silam. Hal inilah yang
kemudian adat dan kebudayaan Suku Betawi ini begitu unik dan berbeda.
Perbedaan dan keunikan suku betawi dapat kita lihat dari banyak hal,
mulai dari bagaimana arsitektur hunian tempat tinggal mereka (rumah adat),
bagaimana cara mereka berpakaian (baju adat), hingga beragam tradisi dan
upacara yang hingga kini masih tetap lestari.
2.2 Pakaian Adat
Secara umum, budaya betawi menggolongkan pakaian adat
betawi menjadi 2 jenis, yaitu pakaian adat yang digunakan untuk keseharian,
pakaian adat yang digunakan dalam acara resmi.
A.
Pakaian Keseharian Pria Betawi
Yang dimaksud dengan pakaian keseharian adalah pakaian
yang umum digunakan oleh orang betawi dalam kesehariannya. Untuk pria, pakaian
adat ini terdiri atas baju koko atau sering juga disebut baju sadariah, celana
komprang dengan ukuran ranggung, sarung yang digulung dan diikatkan dipinggang,
sabuk hijau, serta peci berwarna merah.
B.
Pakaian Keseharian Wanita Betawi
Sementara untuk para wanita, pakaian adat betawi
keseharian terdiri atas baju kurung berwarna terang (mencolok), kain batik
dengan motif geometris sebagai bawahan, selendang berwarna sama dengan baju
kurung, serta kerudung sebagai penutup kepala.
C.
Pakaian adat Betawi untuk Bangsawan (Baju Resmi)
Pakaian bangsawan sebetulnya adalah pakaian resmi yang
dulunya hanya dikenakan oleh para demang. Saat ini pakaian yang bernama baju
ujung serong telah resmi digunakan sebagai pakaian PNS Pemda DKI Jakarta untuk
hari-hari tertentu.
Baju ujung serong pria terdiri atas dalaman kemeja
putih, jas tutup berwarna gelap, batik geometris yang dikenakan dipinggang
sebatas lutut, dan celana pantolan yang warnanya sama dengan jas. Aksesoris
pelengkapnya yaitu tutup kepala berupa kopiah, kuku macan, pisau raut atau
senjata semacam badik yang diselipkan dipinggang, jam rantai untuk hiasan saku,
serta alas kaki berupa sepatu pantopel.
Sementara untuk wanita digunakan varian baju yang sama
dengan baju keseharian yaitu baju kurung, kain batik, selendang, dan kerudung,
serta dilengkapi dengan pernik perhiasan emas mulai dari kalung, gelang,
giwang, dan cincin.
2.3 Rumah Adat
Masyarakat Betawi umumnya mengenal 4 ragam bentuk
arsitektur tradisional yang dipakai pada rumah adat mereka, yaitu:
A.
Rumah Tipe Gudang
Merupakan rumah adat Betawi asli yang belum pernah
terpengaruh oleh budaya-budaya lain yang ada di Indonesia. Rumah gudang adalah
rumah adat Betawi yang sudah ada dari awal masuknya etnis budaya Betawi di
Indonesia. Rumah gudang tersebut merupakan rumah dari suku Betawi yang letaknya
berada didaerah pedalaman dan bentuknya menyesuaikan terhadap alam
disekitarnya. Rumah tipe gudang pada umumnya memiliki denah berbentuk segi
empat, memanjang kebelakang. Atapnya berbentuk pelana, dan struktur atap rumah
tipe gudang tersebut tersusun dari kerangka kuda-kuda. Dan memiliki perisai
yang ditambahkan oleh satu elemen struktur atap, yaitu jure. Selain itu pula,
atap rumah tipe gudang ini mempunyai sepenggal atap miring yang biasa disebut
topi atau dak ataupun juga markis yang berfungsi sebagai penahan dari cahaya
matahari dan tampias hujan pada ruangan depan rumah yang selalu terbuka. Dan
dak ini ditahan oleh yang dinamakan sekor.
Denah pada rumah gudang berkesan terbagi kedalam dua
kelompok ruang, yaitu terbagi dari ruang depan, ruang tengah. Namun, ruang
belakang dari rumah gudang Nampak secara abstrak berbaur dengan ruang tengah
dari rumah tersebut dikarenakan terbatasnya lahan pada rumah tersebut.
B.
Rumah Tipe Bapang / Tipe Kebaya
Rumah Bapang adalah rumah adat Betawi yang berada
didaerah pedalaman juga seperti rumah gudang. Rumah adat ini merupakan sebuah
bentuk yang disesuaikan dengan etnis Jawa. Disamping itu juga rumah bapang pada
zaman dahulu merupakan rumah untuk etnis Betawi yang tergolong dalam keturunan
orang terpandang yang pada etnis Jawa disebut Ningrat. Terlihat terhadap luas
teras rumah yang begitu luas, teras tersebut dahulunya digunakan untuk
menyambut para tamu-tamu dari kalangan ningrat yang jumlahnya biasanya banyak
sehingga para tamu dapat nyaman berada dirumah tersebut. Dan juga teras
tersebut dapat digunakan sebagai tempat untuk menyambut tamu-tamu lain dengan
budaya Betawi.
Rumah Kebaya, merupakan rumah yang menjejak ke bumi
selanjutnya lebih disukai karena proses pembuatannya yang sederhana namun
lantai dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah sehingga bali suji sebagai
unsur pendukung masih tetap dipertahankan.
Rumah tipe bapang/kebaya merupakan rumah yang
berbentuk pelana. Tetapi tidak berbeda dengan atap rumah gudang, bentuk dari
pelana rumah tipe bapang adalah tidak penuh, karena kedua sisi luar dari atap
rumah tipe bapang/kebaya ini sebenarnya terbentuk terusan ( sorondoy ) dari
atap pelana tadi yang terletak dibagian tengah. Oleh karena itu, struktur
kuda-kuda adalah bagian atap yang berada ditengah-tengah bagian atap tersebut.
C.
Rumah Tipe Joglo
Rumah Joglo adalah rumah yang berasal dari adat etnis
Jawa, lain halnya dengan rumah Joglo dari adat Betawi. Rumah Joglo adat Betawi
ini merupakan hasil pengaruh dari Arsitektur Jawa. Namun tidak seperti rumah
tipe joglo yang berada di daerah Jawa Tengah. Bentuk denah, tiang penopang
terhadap atap dan struktur pada rumah Betawi tidaklah nyata.
Rumah Joglo merupakan rumah penduduk suku Betawi yang
tinggal didaerah tengah kota. Pengaruh dari budaya Jawa dalam rumah ini hanya
terlihat dari segi bentuk atapnya saja. Akan tetapi, rumah Joglo adat Betawi
ini merupakan rumah yang memiliki nilai budaya Jawa-nya yang sangat peka.
Selain dari penyesuaian bentuk terhadap bangunan yang berada disekelilingnya,
rumah ini dalah penggambaran dari penduduk Betawi yang termasuk keturunan dari
keluarga kerajaan Keraton Jawa.
D.
Rumah Tipe Panggung
Merupakan rumah adat Betawi yang tinggal didaerah
pesisir pantai. Bentuk rumah panggung semua bahannya menggunakan material kayu,
bentuk rumah panggung tercipta sebagai pengamanan terhadap air pasang. Selain
itu pula, pada awalnya masyarakat Betawi didaerah pesisir hanya menggantungkan
hidupnya dengan mencari ikan di laut saja. Jadi bentuk dari rumah panggung
tersebut hanya mengikuti budaya dari etnis Betawi yang tinggal dipesisir pantai
dengan mata pencaharian sebagai nelayan saja.
Ada keuntungan ekologis dari rumah tipe panggung,
yaitu tanah dibagian bawah bangunan akan berfungsi sebgai tempat untuk resapan
air. Pada saat air pasang atau banjir, air akan menggenang di bawah rumah
tersebut sampai kemudian pada akhirnya dapat surut dan terserap kedalam tanah.
2.4 Senjata Tradisional
Senjata
merupakan alat kepanjangan tangan manusia dalam pembelaan diri, dalam setiap
perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan lingkungan alam. Oleh
karenanya sering ditemukan kesamaan model senjata antara satu daerah dengan
daerah lain yang letak geografisnya berdekatan. Tidak sedikit dari
senjata-senjata itu berakar dari alat pertanian dan perkakas sehari-hari.
A. Piso Punta
Piso
Punta adalah senjata tajam jenis tusuk, dengan panjang sekitar 15-20cm. Senjata
ini lebih berfungsi sebagai senjata pusaka yang menjadi simbol strata sosial
pada waktu itu, karena senjata tajam ini tidak pernah digunakan untuk
bertarung. Di Jawa Barat mungkin dikenal sebagai Kujang, namun Kujang lebih
variatif dari segi bentuk dan motif ciung.
B. Pisau Raut
Senjata
tradisional masyarakat Betawi yang bentuknya hampir mirip badik. Merupakan
pisau sang Hulun atau rakyat biasa. Pisau ini disebut juga badi-badi. Di
samping itu pisau raut merupakan salah satu ciri khas pada Pengantin Dandanan
Rias Bakal Pria Adat Betawi. Senjata ini disematkan pada bagian tengah baju dan
ditahan dengan ikat pinggang. Letaknya cenderung ke sebelah kanan dengan
dihiasi bunga melati yang dironce indah.
C. Cunrik
Cunrik
merupakan senjata tradisional para perempuan Betawi, biasa digunakan oleh para
resi perempuan yang tidak ingin menonjolkan kekerasan dalam pembelaan dirinya,
terbuat dari besi kuningan dengan panjang kurang dari 10cm.
D. Golok
Golok
merupakan jenis senjata tajam masyarakat Melayu yang paling umum ditemukan,
walaupun dengan penamaan yang berlainan berdasarkan daerahnya. Sebagian besar
masyarakat di pulau Jawa sepakat menamakan senjata tajam jenis “bacok” ini
dengan golok.
Pada
masyarakat Betawi keberadaan golok sangat dipengaruhi kebudayaan Jawa Barat
yang melingkupinya. Perbedaan diantara keduanya dapat dilihat dari model bentuk
dan penamaannya, sedangkan kualitas dari kedua daerah ini memiliki kesamaan
mengingat kerucut dari sumber pande besi masyarakat Betawi mengacu pada tempat-tempat
Jawa Barat, seperti Ciomas di Banten dan Cibatu di Sukabumi.
2.5 Budaya
Keberadaan
budaya Betawi termasuk kesenian tradisionalnya merupakan aset wisata.
Kebudayaan tersebut terdir dalam beraga bentuk sepert tari tarian, teater,
nyanyian, musik, dan sebagainya. Sudah sepatutnya kekayaan budaya itu di
lestarikan dan dikembangkan. Meski masyarakat asli Betawi banyak yang tergusur
ke pinggiran karena pembangunan, namun kebudayaan Betawi tidak boleh tergusur
dari Jakarta itu sendiri.
A. Tari Topeng
Tari
ini sudah cukup lama di kenal sebagai tari tradisional asal betawi. Seni tari
ini biasanya di gelar saat ada pernikahan, acara sunatan dan membayar nazar.
Dalam Topeng Betawi, para penari memakai topeng dan bercerita lewat seni gerak.
Kini tari Topeng Betawi sudah banyak dikreasikan, sehingga Tarian Betawi pun
semakin beragam.
B.
Ondel-Ondel
Ondel-ondel adalah sebuah kesenian betawi berupa
boneka yang tingginya mencapai sekitar ± 2,5 m dengan garis tengah ± 80 cm,
boneka ini dibuat dari anyaman bambu agar dapat dipikul dari dalam oleh orang
yang membawanya. Boneka tersebut dipakai dan dimainkan oleh orang yang
membawanya. Pada wajahnya berupa topeng atau dengan kepala yang diberi rambut
dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya di cat dengan warna
merah, sedangkan yang perempuan dicat dengan warna putih.
C.
Lenong
Lenong
adalah sebuah pertunjukkan drama dengan alumna musik gambng kromong dan di
tambah unsur lawakan dengan banyolan-banyolan tanpa adanya plot cerita.
2.6 Event
Kegiatan pesta rakyat Betawi sangat beragam. Berikut
beberapa event yang biasa diselenggarakan di DKI Jakarta:
A.
Abang
None Jakarta
Abang None Jakarta adalah kontes pencarian duta
pariwisata DKI Jakarta yang diadakan sejak tahun 1968 dan rutin berlangsung
hingga kini. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan
provinsi DKI Jakarta. Dan pemenang terpilih akan mendampingi Gubernur DKI
Jakarta atau Wakil GUbernur DKI Jakarta dalam acara kebudayaan.
B.
Festival
Pencak Silat
Pencak Silat adalah kata majemuk. Pencak dan Silat
mempunyai pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat
pribumi Asia Tenggara (Asteng), yakni kelompok masyarakat etnis yang merupakan
penduduk asli negara-negara di kawasan Asteng (Brunei Darussalam, Filipina,
Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam).
Para Tokoh masyarakat Betawi baik dari komunitas,
lembaga dan unsur masyarakat lainnya menyengalarakan acara kegiatan atraksi
silat Betawi. Acara itu akan dimeriahkan dengan pesilat pesilat lainnya seperti
Karate, Tek kwon do dan tidak ketinggalan pula dari Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI).
C.
Festival
Cipete Vaganza 5
Acara yang hanya di helat setahun sekali ini oleh
Dibuka oleh gubernur DKI Jakarta dan muspika jakarta selatan di meriahkan oleh
berbagai kegiatan.Mulai dari Pagelaran Seni dan Budaya Betawi, Gambang Kromong,
Wahana Anak, Marching Band, Music Festival yang dimeriahkan oleh Artis Ibukota,
Sport Activity, sampai komedi khas Betawi Bakal menjadi tontonan menarik dan
masih banyak kegiatan lainnya yang akan menjadi ajang menarik dan tak
terlupakan bagi keluarga, kerabat dan komunitas Anda di Akhir Pekan.
2.7 Struktur Navigasi
Struktur navigasi hirarki biasa disebut struktur bercabang, merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai Master Page (halaman utama pertama), halaman utama ini mempunyai halaman percabangan yang disebut Slave Page (halaman pendukung). Jika salah satu halaman pendukung dipilih atau diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama Master Page (halaman utama kedua), dan seterusnya. Pada struktur navigasi ini tidak diperkenankan adanya tampilan secara linier.
2.7 Struktur Navigasi
2.8 Tampilan Website
Dari sekian banyak
penjelasan dari makalah ini kami merangkumnya kedalam sebuah tampilan website.
Dari website ini terdiri dari beberapa menu yaitu beranda sebagai halaman
depan, profile sebagai nama-nama dari kelompok 4, event sebagai acara yang
dipentaskan, budaya sebagai kesenian. Berikut adalah beberapa gambar yang kami
tampilkan dari website yang telah dibuat.
A.
Tampilan Beranda
B.
Tampilan Profil
C.
Tampilan Event
D.
Tampilan Budaya
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selain dari sejarahnya yang
panjang, Jakarta pun memiliki kesenian dan kebudayaan yang dikenal dengan
Betawi. Kesenian dan kebudayaan Jakarta, dalam proses perkembangannya pun,
terutama di masyarakat modern bisa dikatakan kian hari kian hilang. Hal ini
disebabkan dari pesatnya teknologi dan budaya Barat yang sudah menjamur. Untuk
itu, sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di
Indonesia khususnya kebudayaan Betawi yang ada di Jakarta, seperti yang sudah
penulis bahas. Setidaknya kalau kita melestarikannya, kelak anak-cucu kita bisa
menikmatinya serta mempelajarinya di masa yang akan datang sebagai warisan
budaya asli bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.adatnusantara.xyz/2017/08/pakaian-adat-betawi-serta-penjelasannya.html
http://radar-subekti.blogspot.co.id/2014/07/arsitektur-tradisional-betawi.html
https://gpswisataindonesia.wordpress.com/2015/03/28/senjata-tradisional-betawi-jakarta/
http://khantydwi.blogspot.co.id/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-jakarta-betawi.html
https://www.kaskus.co.id/thread/51c54c0a0975b4e37e000009/seri-hut-jakarta-ke-486-sejarah-abang-none-jakarta/
http://makalahlengkap14.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pencak-silat.html
https://www.haievent.com/cipete-vaganza-5-jakarta-selatan-3-4-desember-2016/
https://www.andre.web.id/struktur-navigasi-website/

































Komentar
Posting Komentar